Jumat, 21 Februari 2014

Melaui Lucitra Arya Yuniar, JLC [Japan Lovers Community] SMA Negeri 1 Kebomas - Gresik berhasil memenangkan Juara II Lomba Benron Taikai/ Lomba Pidato Bahasa Jepang yang diadakan oleh Universitas Negeri Surabaya jurusan Pendidikan bahasa Jepang dalam acara yang bertajuk JPC '03 [Japan Pop Culture] pada tanggal 3 - 4 November 2013.

            JLC 万歳!!!









Sabtu, 12 Maret 2011

Kunjungan ke PLTA SUTAMI - Karangkates

Pintu Gerbang PLTA Sutami, Karangkates-Malang




Perjalanan menuju PLTA Sutami:



PLTA Sutami dari kejauhan:



Foto mejeng:










Minggu, 23 Januari 2011

Konvensi Batik Se-Jawa Timur di UNESA

( Lomba Fotografi, Mading, Desaign Batik, Debat Budaya dan Teater)



Balada Terbunuhnya Atmo Karpo

Rendra


Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang

Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri

Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.

Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.
Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.

Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.

Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Bedah perutnya tapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala

Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi derapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba.
Pada langkah pertama keduanya sama baja.
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.

Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta bulan, sorak sorai, anggur darah

Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapanya.